Bismillahirrahmnirrahim...
Masih ingatkah kamu dengan lagu lawas yang
dipopulerkan oleh Ahmad Albar lewat grup duo kribo pada akhir tahun 1970-an
yang berjudul dunia panggung sandiwara dengan title album panggung sandiwara
yang merupakan album ketiga dari grup duo kribo tersebut, yang beberapa
liriknya berbunyi ; “Dunia ini panggung
sandiwara, ceritanya mudah berubah..., Setiap kita dapat satu peranan, yang harus kita mainkan, ada
peran wajar dan peran berpura-pura,...dunia ini bagaikan jembatan kehidupan...”.
Kalau kita sering membaca Al-quran dengan terjemahan,
tentu kita pernah membaca ayat-ayat berikut ;
Firman
Allah SWT artinya : "Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari
main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik
bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?" (Surah
Al-An'Am ayat 32)
Firman Allah
SWT yang artinya : "Dan tiadalah kehidupan dunia ini
melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang
sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui." (Surah Al-Ankabut ayat 64)
Firman
Allah SWT artinya : "Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah
permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan
memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu."
(Surah Muhammad ayat 36)
Allah telah menegaskan
dalam Al-Quran bahwa kehidupan di dunia tidak lebih hanya main-main dan senda
gurau belaka, ya ibarat sebuah peran yang sedang dimainkan di atas panggung
sandiwara, sebagus atau seburuk apapun peran yang kita dapatkan pasti akan
berakhir, tapi kenapa manusia begitu bersemangat untuk dunia dan begitu malas
untuk akhirat? berapa sih waktu terlama dari sebuah pertunjukan ? 1 jam, 2 jam,
atau 3 jam ? dan setelah itu kita akan kembali pada kehidupan masing-masing dan
apa yang kita dapat ? hanya kesenangan yang semu!
Masihkah kita tertipu dan
terperdaya oleh kenikmatan dunia yang sementara ini dengan ambisius mengejar berbagai
materi dan mengumpulkan harta sementara kampung akhirat yang kekal abadi dan
kehidupan yang sebenarnya kita lalaikan bahkan tanpa disadari kita telah
melupakan bahwa akan ada kehidupan setelah kematian untuk mempertanggung
jawabkan perbuatan di dunia.
Padahal Rasulullah pernah bersabda “bahwa orang yang cerdas adalah, orang yang
banyak mengingat kematian dan mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian”
dapat kita simpulkan; seorang akademisi
atau seorang ahli dibidang tertentu belumlah bisa dikatakan seorang yang cerdas
kalau dia hanya sibuk memikirkan dan berusaha untuk dunianya tanpa
mempersiapkan bekal untuk akhiratnya.
Pada surah Al Mu’minuun ayat 112 – 114, di Akhirat nanti ketika manusia dihadapkan kepada Allah terjadilah
dialog ;
“Allah bertanya: Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi ?”.
“Mereka menjawab: Kami tinggal di bumi sehari atau setengah hari,
maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung”.
“Allah berfirman: Kamu tidak tinggal di bumi melainkan sebentar
saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui”.
Masihkah
kita hanyut dengan hiruk pikuk dunia dengan segala perhiasannya? cepatlah sadar
wahai sahabat selagi nyawa masih dikandung badan kembalilah, kejarlah kehidupan
akhirat yang telah engkau abaikan, sadarilah dunia ini hanya tempat singgah,
sebagaimana seorang musafir yang kelelahan dan berhenti di rumah makan, setelah
kenyang dan segar mereka pasti melanjutkan perjalanan ke tempat tujuannya.“Dan sesungguhnya akhirat itulah
yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui”
0 komentar:
Posting Komentar