Peliknya masalah cinta membuat kebanyakan manusia terlepas dari roda-roda kodrati kehidupan yang ditetapkan Allah Sang pencipta alam. Cinta terhadap sosok manusia membuat mereka melupakan hal asasi yang mengakibatkan diciptakannya bumi dan tujuh lapis langitnya.
وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمَٰنُ وَلَدًا [١٩:٨٨]لَّقَدْ جِئْتُمْ شَيْئًا إِدًّا [١٩:٨٩]تَكَادُ السَّمَاوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنشَقُّ الْأَرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا [١٩:٩٠]أَن دَعَوْا لِلرَّحْمَٰنِ وَلَدًا [١٩:٩١]
19: 88. Dan mereka berkata: “Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) seorang anak.” 89. Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar 90. hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh 91. karena mereka menda’wakan bahwa Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak
Lihatlah disana sini, mungkin yang salah mencinta itu dari saudarimu, mungkin pula ia dari saudaramu atau bahkan ia adalah dirimu sendiri. Cinta yang salah itu bisa menjadikan seorang pencintanya rela berpeluh menempuh jarak yang jauh, mengerahkan segala harta dan jiwanya untuk hal-hal yang mustahil, membakar diri mengarungi gurun demi meraih matahari, demi meraih bola mata yang ia cinta.
Sifat cinta mampu menimbulkan gejolak hati yang sangat dalam, melebihi dalamnya samudra di laut yang terjauh maupun dalamnya jurang yang paling dalam. Hal-hal ini telah terjadi berulangkali, berputar dalam rekam sejarah. Lihatlah bagaimana jauhnya perbedaan cinta seorang hamba Allah Yang Maha Tinggi dengan cinta hamba syaithan yang maha rendah,
وَمِنَ النَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ اللَّهِ أَندَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ ۖ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِّلَّهِ ۗ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ [٢:١٦٥]
2: 165. Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)
Wahai orang yang berakal, hendak kemanakah kau akan langkahkan kakimu? Hendak kemanakah kau condongkan hatimu? Sesungguhnya cinta bagaikan potongan-potongan ruh yang terpisah. Masing-masing potongan saling mencari potongan lain, meski pada akhirnya tidak selalu bertemu pada tempat yang seharusnya.
Dari Abdullah bin Masud r.a, ia berkata:
Seorang lelaki datang kepada Rasulullah saw dan berkata: Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu tentang seseorang yang mencintai suatu kaum namun dia belum dapat bertemu dengan mereka? Rasulullah saw menjawab: Seseorang akan bersama orang yang dicintainya (HR. Muslim/1520)
Sungguh menakjubkan jika cinta itu jujur keluar dari dalam hati. Kau telah melihat betapa banyak manusia yang terlalaikan dan tergadaikan cintanya kepada seorang pemaksiat atau pengingkar. Mereka melabuhkan cintanya pada para penyanyi hina, para pemusik yang dilaknati Allah, para artis yang mengajarkan membuka aurat, maupun para pemain yang membuat lalai diri mereka dari hal yang penting.
Adapun orang beriman, mereka berusaha meniti jalan orang-orang yang mereka cinta dalam menumpahkan segala kerinduan kepada Rabb Yang Maha Mencinta. Hati mereka lalai dari hal-hal remeh berkaitan dengan seonggok sampah dunia. Hati mereka terlanjur sibuk dipenuhi kerinduan akan surga yang telah dijadikan sebagai tempat tinggal para manusia terbaik yang ia cintai.
وَمَن يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِم مِّنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ ۚ وَحَسُنَ أُولَٰئِكَ رَفِيقًا [٤:٦٩]
4: 69. Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.
Alangkah indahnya akhir kedudukan orang yang benar cintanya. Nafas mereka tak terhembus sedetikpun dalam kesia-siaan, hati mereka selamat dari hal-hal yang mengerikan, nikmat telah ditetapkan atasnya. Memang mereka adalah manusia yang jasadnya berjalan di atas bumi, namun jiwanya telah tinggi tergantung di atas langit.
Kupeluk dia dan setelah itu jiwa terus merindu
Adakah kedekatan setelah pelukan?
Kupenuhi mulut dengan air agar hilang dahagaku
Namun setiap teguk hanya menambah rasa haus
Wahai engkau yang jiwaku selalu bergelora
Sampai saatnya dua jiwa kita bersatu (1)
Ketahuilah, perhatikan siapa yang hatimu tercurah kepadanya, basuhlah hatimu dengan embun kejujuran karena dinginnya mampu menyegarkan jiwa yang gersang kering kerontang. Perhatikanlah sebelum terlambat, takutlah kepada Dia yang maha membolak-balikkan isi hati, sungguh cinta yang benar akan mengumpulkan seseorang dalam kebaikan.
Dari Anas bin Malik ra.:
Bahwa seorang Arab badui bertanya kepada Rasulullah saw: Kapankah kiamat itu tiba? Rasulullah saw. bersabda: Apa yang telah kamu persiapkan untuk menghadapinya? Lelaki itu menjawab: Cinta Allah dan Rasul-Nya. Rasulullah saw. bersabda: Kamu akan bersama orang yang kamu cintai (HR. Muslim/1519)
Sungguh, di akhirat nanti kau akan dikumpulkan bersama dengan siapa yang kau cintai selama ini (eramuslim)
0 komentar:
Posting Komentar