Sebagaian wanita mengeluh karena mereka harus hidup sebagai seorang wanita, seperti yang kita lihat dialog di bawah. Mereka iri dengan laki-laki yang dipandangnya lebih beruntung dari mereka. Mereka seperti tidak ridho dengan ketentuan Allah SWT terhadap mereka.
"Aduh, tutup sini , tutup sana. Susah banget. Jadi laki-laki enak. Tak pakai baju pun taka apa-apa. Perempuan auratnya banyak banget "
"Kenapa kita para isteri kalau mau keluar harus minta izin dari suami kita, padahal suami kita kalau mau keluar kemana-mana pun tak pernah bilang kita."
"Jika kita mengikuti ketentuan faraid dalam hal warisan, rugi deh kita. Sebab bagian warisan perempuan lebih sedikit dibandingkan bagian lelaki. Kami ingin keadilan! "
"Kenapa Allah jadikan wanita hamil dan sakit saat melahirkan anak. Sedangkan suami kita enak-enak saja? Waktu mau buat anak kita dicari, tapi pas mau beranak kita hadapi sendiri! "
"Islam bilang kita perempuan wajib taat pada suami, tapi mana ada aturan suami perlu taat pada istrinya? Mana keadilan pada kaum hawa? "
"Kalau mau cerai, suami yang punya hak menjatuhkan talak. Kenapa istri tak bolek ceraikan suaminya? Kenapa? "
"Wanita nggak bisa beribadah seperti pria, karena ada haid dan nifas. Wanita juga ingat dapat banyak pahala ! "
Lalu muncul organisasi yang membela kepentingan wanita dan menuntuk persamaan gender. Bahkan secara secara khusus di banyak Negara pun ada gerakan-gerakan perjuangan buat wanita.
Akhirnya kaum lelaki pun bilang, "Ah, untung aku jadi laki-laki!"
Tunggu dulu ..!
Istigfarlah wahai para wanita yang punya perasaan seperti di atas. Cobalah kita renungkan fakta-fakta dan jawaban-jawaban dibawah ini.
"Saudariku semua para muslimah, Islam lah yang mengangkat derajat wanita dalam masalah aurat wanita. Benda yang mahal harganya akan dijaga dan disimpan di tempat yang paling aman dan terbaik. Anda punya emas dan permata, apakah akan anda letakkan begitu saja di pinggir jalan yang semua orang bisa melihatnya bahkan mungkin akan membawanya lari?
Kenapa pria hanya bawah pusat sampai lutut saja? Jika anda melihat melihat pria memakai celana saja, apakah nafsu anda akan bangkit? Tidak khan? Tapi jika anda hanya memakai celana, apalagi pendek, orang alim pun mungkin akan tergoda!
"Ok, istri harus taat pada suami. Jadi, pria bagaimana? Suami harus taat juga kepada ibunya tiga kali lebih besar dari ayahnya, meskipun dia sudah berkeluarga. Istri tidak perlu lagi, taatnya hanya pada suami. Kenapa anda perlu taat pada suami? Karena suami kalian lah yang menanggung dosa yang kalian lakukan! "
"Benarkah wanita menerima warisan lebih sedikit dari pria? Tidak juga, pada akhirnya semua milik pria akan diberikan pada wanita juga khan? Karena kewajiban pria mencari nafkah. Dan wanita berhak melakukan apa saja yang dia inginkan terhadap harta itu.
"Selamat sebab anda bisa mengandung dan melahirkan. Setiap kali anda hamil, wanita itu didoakan oleh semua makhluk dan malaikat! Beruntungnya anda para wanita! Andaikan nanti anda meninggal ketika melahirkan, percayalah ... itu mati syahid dan ganjarannya surga. Ya, surga menanti anda! Karena itu tak banyak wanita meninggal saat melahirkan, malah beranak 15 kali pun sehat sampai tua! "
"Akhirat nanti, kami para pria dan orang lain di dunia ini akan diminta pertanggung jawaban atas empat jenis wanita. Siapa? Mereka adalah istri, ibu, anak perempuan dan adik perempuan. Tahu maksudnya? Anda nanti di akhirat, akan dibantu oleh empat pria! Siapa mereka? Mereka adalah suami, ayah, adik atau kakak bahkan anak lelaki anda! "
"Mau beridabah seperti pria? Mudah sekali bagi anda untuk ke surga? Ya, anda sebagai wanita bisa masuk setiap pintu surga yang anda sukai.Ada empat cara anda bisa ke surga. Apa itu? Shalat lima waktu, berpuasa bulan Ramadhan, menjaga kehormatan dan mau tahu apa satu lagi? Taat pada suami anda. Itu saja dasarnya! "
Jadi…beruntungnya anda para wanita. Dan sungguh Allah maha adil bukan? Jadi jangan lagi mempertanyakan keadilan Allah dan ketentuanNya kenapa Dia menciptakan anda sebagai seorang Wanita…
- Sumber : http://berkah2013.blogspot.com/2013/04/para-wanita-jangan-mengeluhanda-sangat.html
0 komentar:
Posting Komentar