Fakta Ilmiah Daging Babi Tak Layak Konsumsi | Wanbul
Home » , » Fakta Ilmiah Daging Babi Tak Layak Konsumsi

Fakta Ilmiah Daging Babi Tak Layak Konsumsi

Dalam beberapa dekade terakhir dari pelbagai hasil penelitian ilmiah telah ditemukan berbagai dampak negatif akibat mengkonsumsi daging babi. Allah SWT sudah mengharamkan daging babi untuk dimakan kaum Muslimin. Itu saja sebenarnya sudah cukup bagi kita untuk menjauhinya. Namun di balik itu juga ada banyak fakta mengapa babi memang tak layak dikonsumsi manusia. Berikut di antaranya;

1. Apakah Anda tahu kalau babi tidak dapat disembelih di lehernya? Ya, karena mereka tidak memiliki leher, sesuai dengan anatomi alamiahnya. Bagi orang yang beranggapan kalau babi memang harus disembelih dan layak bagi konsumsi manusia, tentu Sang Pencipta akan merancang hewan ini dengan memiliki leher.

2. Konsumen daging babi sering mengeluhkan bau pesing pada daging babi. Menurut penelitian ilmiah, hal tersebut disebabkan karena praeputium babi sering bocor, sehingga urine babi merembes ke dalam daging.

3. Babi adalah hewan yang kerakusannya dalam makan tidak tertandingi hewan lain. Ia melahap semua makanan yang ada di depannya. Jika perutnya telah penuh atau makanannya telah habis, ia akan memuntahkan isi perutnya dan memakannya lagi, untuk memuaskan kerakusannya. Ia tidak akan berhenti makan, bahkan memakan muntahannya. Ia memakan semua yang bisa dimakan di hadapannya. Memakan kotoran apa pun di depannya, kotoran manusia, hewan atau tumbuhan, bahkan memakan kotorannya sendiri, hingga tidak ada tersisa.

4. Kadang ia mengencingi kotorannya dan memakannya jika berada di hadapannya, kemudian memakannya kembali. Ia memakan sampah busuk dan kotoran hewan. Babi adalah hewan mamalia satu-satunya yang memakan tanah, memakannya dalam jumlah besar dan dalam waktu lama jika dibiarkan. Kulit orang yang memakan babi akan mengeluarkan bau yang tidak sedap.

5. Penyakit-penyakit cacing pita merupakan penyakit yang sangat berbahaya yang dapat terjadi karena mengonsumsi daging babi. Cacing berkembang di bagian usus 12 jari di tubuh manusia, dan beberapa bulan cacing itu akan menjadi dewasa. Jumlah cacing pita bisa mencapai sekitar ”1000 ekor dengan panjang antara 4 – 10 meter”, dan terus hidup di tubuh manusia dan mengeluarkan telurnya melalui BAB (buang air besar).

6. Daging babi merupakan penyebab utama kanker anus & kolon. Persentase penderita penyakit ini di negara-negara yang penduduknya memakan babi, meningkat secara drastis, terutama di negara-negara Eropa, dan Amerika, serta di negara-negara Asia (seperti Cina dan India). Sementara di negara negara Islam, persentasenya amat rendah, sekitar 1/1000. 


7. Perilaku Babi yang sangat buruk, agresif, rakus dan tidak tahu malu dapat mempengaruhi perilaku manusia yang memakan daging babi, karena antara DNA babi dan manusia hanya berbeda 3% saja“Secara chemistry, DNA manusia dan babi hanya beda 3 persen. Aplikasi teknologi transgenetika membuat organ penyusun tubuh babi akan semakin mirip dengan manusia.”~ Dr. Muladno, ahli genetika molekuler di Fakultas Peternakan IPB. 

8. Tubuh Babi dapat mengubah Virus jinak menjadi ganas
Babi memiliki berbagai reseptor dalam tubuhnya yang dapat menjadikan virus jinak yang masuk ke dalam tubuh babi kemudian keluar dalam keadaan ganas, diantaranya reseptor yang sangat dikenal para ilmuwan adalah reseptor alfa 2,6 sialic acid untuk mengikat influenza manusia dan 2,3 sialic acid untuk mengikat virus influenza unggas. Virus-virus yang terikat ke dalam reseptor tersebut kemudian dapat berubah menjadi ganas. Selain itu reseptor-reseptor itu juga dapat mengikat dua jenis virus yang memiliki sifat yang berbeda, untuk kemudian di mixing menjadi satu virus ganas yang memiliki 2 sifat.(berbagai sumber)

Share this article :
Posted by: Abi Wanbul | Dunia dan Akhirat, Updated at: 08.32

0 komentar:

Posting Komentar

 
Site : Home | SMS Gratis | Rebate Forex | Parse HTML
Copyright © 2013. Wanbul - All Rights Reserved
Template Design by MasKolis Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger