Bismillahirrahmaanirrahiim...
ampun dah
gua sama kurikulum jaman sekarang, semua
serba di paksakan entah apa target yg dikejar orang-orang yang katanya ahli
dibidang pendidikan itu, tidakkah mereka mengadakan study banding ke eropa,
bagaimana sistim pendidikan disana, dari informasi yg saya dapat, disana kelas
1-3 SD malah sistem pendidikannya seperti belajar sambil bermain, baru di kelas
4 ke atas siswa belajar dengan materi inti, sehingga anak2 yang pada dasarnya
masih senang bermain, menjadi senang untuk bersekolah dan cobalah lihat sistem pendidikan dasar di Inggris dan Jerman
coba
bandingkan dengan sistem pendidikan Indonesia, apalagi beberapa tahun kebelakang
semakin hancur, pelajaran yang dulunya untuk kelas 3 atau 4 SD dipaksakan untuk
anak kelas 1, belum lagi tugas LKS sebakul yang harus diselesaikannya kasihan
benar generasi penerus bangsa menjadi korban atas peraturan dan kebijakan yang
entah berpihak pada siapa?
coba ingat2
lagi pak bukankah kita dahulu belajar mengenal huruf, merangkai kata dan
membaca di kelas 1 SD ? bukankah sistem seperti itu lebih menyenangkan dan
tidak membuat anak didik menjadi jenuh? dan hasilnya bapak2 yg katanya ahli toh
pada jadi orang juga kan ? contohnya pak habibie dan tokoh yg lainnya.
pada
dasarnya bukan materi pendidikan ke duniaan ini yang harus dimaksimalkan tapi
materi agama dan budi pekerti yang harus ditanamkan sejak dini, karena dengan
agama dan akhlak yang mulialah mereka akan jadi manusia sejati, tidak seperti
sekarang anak-anak tidak punya etika dan sopan santun terhadap yang lebih tua,
mereka hanyut dengan tuntunan dari TV yang sangat tidak mendidik dan penuh
dengan gaya hedonisme.
Sistem pendidikan di negara kita saat ini cendrung pada kapitalis edukatif.bagaimana membentuk idealisme pemikiran generasi muda khususnya anak-anak menguasai materi bersifat umum bukan berdasarkan kemampuan minat dan bakat.
BalasHapusTidak semua anak menguasai dan suka hitung menghitung deret angka. Hanya sebagian anak yang suka belajar bahasa. Tapi bagaimana dengan anak yang suka seni budaya,berbakat sebagai pelaku seni?
Bangsa kita telah dicekoki dengan dalil go international dan persaingan pasar bebas serta tekanan pihak asing yang ingin bangsa ini lupa akan jati dirinya dan mengorbankan anak bangsa demi keuntungan sepihak.
Benarkah seorang anak yang semua nilai UAN nya 10 menjamin kelangsungan hidupnya kelak? Waduh kalau saja bapak KI Hajar Dewantara tau sistem pendidikan kita saat ini...dia bakalan nyesal seumur - umur di nobatkan sebagai bapak pendidikan Indonesia.